Lantai yang terangkat sangat mengganggu. Selain suaranya keras,
pecahan keramiknya juga membahayakan penghuni rumah. Tampilan ruang pun
jadi tak karuan.
Tak hanya itu. Masalah lain juga kerap timbul
ketika keramik-keramik itu akan diganti. Sering kali warna dan motif
keramik yang sama sudah sulit didapatkan di pasaran. Pemasangan yang
sangat presisi pun sulit dilakukan, sehingga tampilan lantai tak seindah
dulu lagi. Apa sih sebabnya keramik terangkat?
Terangkatnya
keramik disebabkan akibat pemuaian pada keramik yang terpasang. Volume
yang bertambah ini akan mendorong keramik terlepas dari adukan semennya.
Besarnya tekanan menyebabkan peristiwa terangkatnya keramik ini (popping) menimbulkan bunyi keras seperti ledakan.
Sebetulnya, keramik yang terangkat bisa dicegah. Simak cara-cara berikut ini:
Memuai
Pemasangan
keramik lantai dilakukan dari bagian tengah ke bagian tepi yang
berbatasan dengan dinding. Beri jarak antara lantai dan dinding sekitar 2
mm sebagai ruang bagi muai-susutnya keramik. Ruang muai-susut tersebut
berguna ketika keramik memuai, karena perbesaran volumenya masih dapat
ditampung oleh jarak tersebut sehingga lantai tidak akan terangkat.
Karet dan busa
Pada
celah antara keramik dan dinding dapat juga dipasangi bantalan karet
atau busa agar tampilan lantai lebih rapi. Karena sifatnya, karet atau
busa ini akan mampu menampung perbesaran volume yang dihasilkan saat
keramik memuai.
Kualitas adukan
Gunakan
adukan berkualitas bagus. Campuran semen dan pasir yang tidak rata
menyebabkan daya rekat adukan terhadap keramik berkurang. Sebaliknya,
dengan kualitas adukan yang kurang baik, saat terjadi pemuaian sedikit
saja, adukan tidak dapat menahan terangkatnya keramik. Produk khusus
untuk adukan keramik dapat dipilih karena campurannya lebih konsisten
dan mengandung bahan aditif yang meningkatkan daya rekat.
Nah, semoga masalah keramik popping tidak terjadi lagi pada rumah Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar